Medan, (SPN) Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) Dr Ir Hj Sabrina MSi mendorong agar Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi segera berinovasi dalam hal pengolahan air bersih dan limbah lebih dari yang sudah ada sekarang. Karena itu diharapkan tarif air bisa turun di masa mendatang.
Hal itu disampaikan Sabrina yang juga Ketua Dewan Pengawas (Dewas) yang baru, usai pertemuan bersama Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtanadi Sutedi Raharjo dan jajarannya di aula pertemuan gedung PDAM Tirtanadi Jalan Sisingamangaraja Medan, Jumat (20/7). Hadir mendampingi Asisten Ekbang Ibnu Hutomo, Sekretaris Dewas H Hasban Ritonga, serta anggota.
“Pertama mungkin ini perkenalan saya sebagai Ketua Dewan Pengawas yang baru. Jadi sudah disampaikan tadi oleh Direktur Utama (Dirut) mengenai apa saja yang sudah, sedang dan akan dilakukan. Saya memandang bahwa program yang ada sudah mengarah kepada kedua misi perusahaan, yaitu sebagai perusahaan yang harus meraih keuntungan sehingga memberikan PAD bagi pemerintah,” ujar Sabrina.
Sementara misi kedua adalah sebagai perusahaan yang harus melayani masyarakat. Saat ini jangkauan pelayanan sudah mencapai 83 % dari yang dibutuhkan. Dengan demikian, syarat untuk memberikan PAD ke APBD Sumut sebesar 80 % sudah terpenuhi dan kini perusahaan ini sudah menyumbang pemasukan bagi kas daerah. “Besaran PAD juga akan kami tetapkan, berapa yang harus diberikan PDAM Tirtanadi,” sebutnya.
Sedangkan untuk inovasi, lanjut Sabrina, adalah pemanfaatan limbah itu sendiri. Sebab selama ini yang muncul adalah pengolahan limbah, belum sampai kepada pemanfaatan. Sehingga dengan pemanfaatannya untuk dijadikan air bersih serta barang lain khusus dari limbah tinja.
“Apakah bisa nanti di recycle atau diolah menjadi air baku untuk digunakan kembali. Dari limbahnya sendiri (tinja), karena kita sudah punya unit pengolahannya, sambil dikembangkan, sudah diuji coba sekarang agar bisa dijadikan pupuk dan briket (sumber bahan bakar),” jelasnya.
Inovasi berikutnya, lanjut Sabrina, adalah memproduksi air kemasan siap minum. Dengan produksi komersil tersebut, tentu berpotensi kepada pendapatan keuntungan disamping opersional air bersih itu sendiri sebagai produksi utama.
“Jadi kalau bisa kita pastikan, tentu kan akan bisa dijual sebagai usaha agar PDAM Tirtanadi bisa lebih maju lagi. Banyak keuntungan yang bisa diperoleh. Kalau bisa ini menjadi satu semangat. Mudah-mudahan kalau ini nanti berjalan, akan ada substitusi silang. Jadi jelas mana yang profit, mana yang sosial,” kata Sabrina.
Dengan potensi dan dorongan itu, Sabrina bersama pengawas yang lain juga berharap sekaligus bertekad untuk bisa menurunkan tarif air bersih bagi masyarakat. Jika memang sudah cukup dana untuk operasional perusahaan, menurutnya hal ini adalah sebuah kebanggaan.
“Jadi itu satu tekad bagi kami. Tadi sudah disampaikan bagaimana ini bisa kita wujudkan. Mohon didukung agar penurunan tarif bisa kita wujudkan. Walaupun belum tahu kapan, tetapi mudah-mudahan segera. Kalau banyak keuntungan dengan banyak cabang usaha, saya meyakinkan tarif bisa turun,” pungkasnya.
Sebelumnya Dirut PDAM Tirtanadi Sutedi Raharjo menyampaikan perkembangan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Disamping pengolahan air limbah, pihaknya juga melaporkan beberapa kerjasama dan bantuan dari berbagai sumber guna mendukung pelayanan kepada masyarakat. Begitu juga dengan rencana pengembangan instalasi pengolahan air limbah di masa mendatang yang saat ini tengah diupayakan sejumlah lahan. (Ami)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »