beritamonitor,sergai. Bupati
Serdang Bedagai (Sergai) Ir H Soekirman didaulat sebagai Keynote
Speaker pada acara Festival Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia Tahun 2018
bertempat di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah, Rabu (14/11). Festival
tersebut mengangkat tema “ Merawat Keberagaman, Memperkuat Solidaritas
Menuju Indonesia yang Inklusif dan Berkeadilan”. Kehadiran Bupati
Soekirman di Festival tersebut juga memenuhi undangan dari International
NGO Forum for Indonesia Development (INFID).
Kegiatan berlangsung tanggal 13 s/d 15 Nopember 2018 dan
diprakarsai oleh 5 (lima) lembaga yaitu Komnas HAM, Kantor Staf Presiden
(KSP), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Wonosobo
dan INFID. Turut hadir juga para kepala daerah dari kabupaten/kota ramah
HAM, Komnas HAM serta dari pengurus APKASI.
Demikian dikatakan Bupati Sergai Ir H Soekirman yang
disampaikan kepada Kadis Komunikasi dan Informatika (Kominfo) H Ikhsan,
AP, M.Si melalui WhatsApp langsung dari Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.
Disela-sela kegiatan tersebut dilakukan penandatanganan MoU
antara Pemkab Sergai dengan INFID tentang Kabupaten Ramah HAM dan
disaksikan Bupati Wonosobo Eko Purnomo, Komnas HAM serta Sekjen APKASI
Dr Remigo Yolando Berutu, MFin, MBA.
Lebih lanjut disampaikan Bupati bahwa kegiatan ini dilatar
belakangi oleh peninjauan ulang sejauh mana nilai-nilai kebangsaan
Indonesia terus dipertahankan dan bagaimana menghadapi
tantangan-tantangan kedepan. Selain itu juga kegiatan ini sebagai ajang
yang mempertemukan pemerintah daerah, masyarakat sipil dan para pemangku
kepentingan lainnya.
Disampaikannya juga bahwa Festival HAM ini mengajak para peserta untuk
menyaksikan sejauh mana praktik-praktik baik dalam merawat keberagaman,
memperkuat solidaritas dan penghormatan terhadap hak-hak kelompok rentan
dan minoritas yang dilakukan oleh beberapa pemerintah kabupaten/kota di
Indonesia, kata Bupati.
Bupati Soekirman Sampaikan Materi HAM
Sedangkan dalam paparannya saat menjadi Keynote Speaker
dengan tema “ Menuju Kabupaten Ramah HAM dan SDG’s 2030, Bupati Ir H
Soekirman menyampaikan bahwa terdapat beberapa hal agenda 2030 untuk
pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Sergai pada bidang HAM antara
lain yaitu tidak ada lagi daerah terisolir yang tidak dialiri listrik,
terbukanya lapangan pekerjaan baru, Tersedianya layanan dalam
perlindungan tenaga kerja dan layanan pengaduan masyarakat terhadap
pelayanan publik.
Kemudian Terbangunnya ruang terbuka hijau, menurunnya
persentase penduduk miskin, tersedianya jaringan air bersih ke
rumah-rumah penduduk, menurunnya konflik-konflik horizontal di tingkat
masyarakat, tersedianya sarana yang mengakomodir penyandang disabilitas,
tersedianya sarana dan prasarana kesehatan sampai ke tingkat pedesaan,
tersedianya bahan pangan yang memenuhi standar gizi, pencegahan
kekerasan terhadap perempuan dan anak, meningkatkan kerjasama dengan
POLRI, mengoptimalisasikan peran KOMINDA.
Namun saat ini lanjut Bupati, di Kabupaten Sergai yang
didominasi oleh perkebunan dan sering terjadi konflik antara perusahaan
perkebunan dengan masyarakat. Selain konflik di perkebunan juga terjadi
konflik di laut dan galian c serta beberapa konflik yang menghawatirkan
karena Sergai punya sebuah pulau terluar yang berbatasan dengan negara
Malaysia dan sering terjadi penyeludupan, keimigrasian, narkoba dan
lainnya.
“ Oleh karena
itu banyak kekurangan yang ada di Tanah Bertuah Negeri Beradat ini,
dengan adanya festival ini, maka disinilah saya tuangkan pemikiran dan
gagasan saya dan pada hakikaytnya hak-hak asasi ini bukan proyek dan
program, HAM adalah gerakan bersama seluruh elemen masyarakat untuk
lebih memperbaiki yang salah menjadi benar,” kata Bupati.
Bupati juga berkeyakinan dengan situasi yang sedang dihadapi
ini, pembangunan bergerak disegala bidang. Akan tetapi pembangunan tidak
akan terlaksana jika tidak ada perdamaian dan keamanan. Damai adalah
MUTLAK, namun perdamaian saja tidak cukup bila tidak ada pembangunan,
dan pembangunan harus berjalan damai dengan menegakkan HAM.
“ Peace is a impossible to reach without development,
development is a impossible to be reach without peace. But peace and
development is a impossible reach without human right,” ujarnya.
Ditambahkan Bupati, jika kita berbicara tentang HAM, maka
kita berbicara tentang masa depan. Dalam SDG’s 2030 platform kita
bersama, sebagai contoh kemiskinan tidak boleh ada, lingkungan dan saat
ini banyak yang dirusak oleh manusia akibat kurang peduli terhadap alam.
Di Kabupaten Sergai biota laut juga semakin berkurang seperti jenis
ikan pada 10 tahun yang lalu berjumlah 14, kini tinggal 8 jenis ikan.
Inilah yang kami adukan di dalam forum ini dan dicari solusi bersama.
Bupati Soekirman juga mengikutsertakan Kadis Pendidikan Drs
Joni Walker Manik, MM. Hal ini karena HAM itu harus diperkenalkan kepada
masyarakat mulai dari seluruh jenjang pendidikan. Selain itu, ikut
serta juga Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan
Anak(P2TPP2A) untuk menjalin koordinasi dengan pihak kepolisian dan
lembaga hukum lainnya. Sebagai contoh di Kabupaten Sergai yang jumlah
narapidananya telah melebihi kapasitas. Oleh karena itu melalui forum
ini juga Bupati mengajak seluruh yang hadir untuk bergerak bersama
mengatasi masalah ini.
Seperti tak ingin menyia-nyiakan kesempatan Bupati mengungkapkan bahwa
festival ini merupakan wadah yang cukup strategis untuk curhat tentang
adanya pemecatan 2.357 ASN di seluruh Indonesia dan pemecatan
dilaksanakan oleh pemimpin daerah. Untuk ASN yang tersangkut masalah
hukum dan telah ditetapkan oleh Hakim, menurut Bupati putusan Hakim
adalah putusan tertinggi dan telah mengganti rugi atas kerugian negara.
Diakhir
paparannya dalam forum tersebut, Bupati Soekirman sempat mengucapkan
pertanyaan apakah dirinya melanggar HAM? Karena memecat secara tidak
hormat ASN yang sudah menjalani hukuman dan mengganti rugi kepada
negara, demikian Bupati menutup paparnnya.
Oleh
karenanya Pemkab Sergai terus berkomitmen menjunjung tinggi dan peduli
terhadap HAM. Kepedulian terhadap HAM dalam konteks pemerintah daerah
adalah untuk membangun daerah dan menjadikannya layak untuk dijadikan
tempat hidup, pungkas Bupati. (boby)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »